Oleh: Riduan, M.Pd.I.
Fasilitator Program Guru Penggerak Angkatan 8
BBGP DI Yogyakarta
Membangun budaya positif di lingkungan sekolah sangat penting untuk dilakukan untuk membangun motivasi dan karakter peserta didik. Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yakni untuk menuntun bakat dan minat anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Visi sekolah yang ideal adalah sekolah yang menjadi rumah yang aman, nyaman, dan bermakna bagi murid. Namun, untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan perubahan yang mendasar dan upaya yang konsisten.
Salah satu upaya untuk mewujudkan perubahan positif di sekolah adalah dengan menerapkan budaya positif. Budaya positif adalah seperangkat nilai dan norma yang dianut oleh warga sekolah yang mendorong terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, dan bermakna bagi murid.
Ada beberapa cara untuk menerapkan budaya positif di sekolah, antara lain:
a) Menentukan posisi kontrol guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru perlu memahami bahwa setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, guru perlu menentukan posisi kontrol yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut.
b) Melakukan kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas adalah aturan yang dibuat bersama oleh guru dan peserta didik. Kesepakatan kelas ini perlu dibuat secara transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari semua peserta didik.
c) Penerapan disiplin positif di kelas. Disiplin positif adalah pendekatan disiplin yang berfokus pada pengembangan karakter peserta didik. Disiplin positif menekankan pada penghargaan dan penguatan positif, serta upaya untuk memahami penyebab perilaku peserta didik.
d) Selain menerapkan budaya positif, perubahan positif di sekolah juga dapat diwujudkan dengan memastikan perubahan terjadi secara mendasar dalam operasional sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Para pemimpin sekolah perlu memahami dan mendorong perubahan budaya sekolah. Budaya sekolah adalah kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di sekolah. Untuk mengubah budaya sekolah, diperlukan komitmen dan upaya dari semua warga sekolah.
Perubahan positif dan konstruktif di sekolah biasanya membutuhkan waktu dan bersifat bertahap. Oleh karena itu, para pemimpin sekolah perlu memiliki strategi yang jelas dan terukur untuk mewujudkan perubahan tersebut.
Para pemimpin sekolah perlu membangun partisipasi dari semua warga sekolah.
Perubahan positif di sekolah tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja. Oleh karena itu, para pemimpin sekolah perlu membangun partisipasi dari semua warga sekolah, termasuk peserta didik, orang tua, dan masyarakat.
Perubahan positif di sekolah membutuhkan upaya yang konsisten dan berkelanjutan. Oleh karena itu, para pemimpin sekolah perlu memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mewujudkan perubahan tersebut. Selain itu, para pemimpin sekolah juga perlu membangun partisipasi dari semua warga sekolah untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.
Rekomendasi
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mewujudkan perubahan positif di sekolah:
1) Pemimpin sekolah perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya positif dan bagaimana menerapkannya di sekolah.
2) Pemimpin sekolah perlu memiliki strategi yang jelas dan terukur untuk mewujudkan perubahan budaya sekolah.
3) Pemimpin sekolah perlu membangun partisipasi dari semua warga sekolah untuk mewujudkan perubahan positif di sekolah.
Strategic thinking adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh para pemimpin sekolah untuk mewujudkan perubahan positif di sekolah. Strategic thinking dapat membantu para pemimpin sekolah untuk melihat kondisi saat ini, menentukan visi masa depan, dan menyusun strategi yang tepat untuk mewujudkan visi tersebut.
