Tulang Bawang.
Berita wartaGlobal.id
Lampung
Halal bihalal merupakan tradisi masyarakat Indonesia untuk saling bermaaf-maafan dan mempererat silaturahmi, biasanya dilakukan setelah Idul Fitri di TA 2025
Rabu.09/04/25
Halal bihalal merupakan tradisi khas Indonesia yang tidak dilakukan di negara lain yang merayakan Idul Fitri.
Tradisi ini dicetuskan oleh KH. Wahab Chasbullah pada tahun 1946 untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Halal bihalal biasanya dilakukan dalam bulan Syawal, baik itu seminggu setelah Idul Fitri, setengah bulan, ataupun di akhir bulan Syawal.
Halal bihalal merupakan momen yang emosional bagi banyak pihak, karena kesempatan untuk saling bermaaf-maafan ini membawa suasana keakraban dan kekeluargaan di desa Kita
(1)Tilawatil Qur’an
(2)Tausiyah singkat
(3)Makan bersama
Ceramah singkat yang di sampaikan Kakam Asep imanudin tentang silaturahmi dan kebersamaan
Saling bersalaman antara para pimpinan dan seluruh aparatur desa Dan masyarakat setempat
halal bihalal biasanya dilakukan setelah Idul Fitri, termasuk di Panca Mulia, kecamatan Banjar baru
Kabupaten tulang bawang propinsi Lampung.
Tradisi ini merupakan ajang silaturahmi dan saling bermaafan antar umat Islam.
Halal bihalal merupakan Tradisi khas masyarakat Indonesia.
Tradisi ini muncul dari inisiatif beberapa ulama terdahulu.
Bertujuan untuk.
Mengemban amanah keagamaan
Menyempurnakan kemenangan dan kesucian setelah puasa Ramadan
Menjaga silaturahmi dan mempererat ikatan sosial
Mempererat tali persaudaraan dan menjaga keharmonisan di antara umat Islam di Indonesia
Kata “halal bihalal” berasal dari bahasa Arab yang berarti “suci dengan suci” atau “halal dengan halal”.
Tradisi halal bihalal identik dengan momen Idulfitri. Tradisi ini melibatkan pertemuan dan saling memaafkan antarindividu setelah selesai menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri.
Semoga kita semua di beri kesehatan
Bisa berkumpul lagi di tahun depan 2026
Amin amin ya rabbal alamin. (Ari sandra)