Diduga Proyek Gorong-gorong Di Jalan Penghubung Sumber Jaya - Kecamatan Kebun Tebu Langgar Aturan - Warta Global Lampung

Mobile Menu

Top Ads

Berita Update Terbaru

logoblog

Diduga Proyek Gorong-gorong Di Jalan Penghubung Sumber Jaya - Kecamatan Kebun Tebu Langgar Aturan

Monday, 28 July 2025

Lampung Barat – Pekerjaan pembangunan gorong-gorong di ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kelurahan Tugu Sari, Kecamatan Sumberjaya, menuju Kecamatan Kebun Tebu menuai sorotan tajam dari warga. Proyek tersebut dilaksanakan tanpa papan nama dan minim pengamanan di lokasi pekerjaan, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan pengguna jalan dan dugaan kuat bahwa ini adalah proyek siluman.

Hingga laporan ini diterbitkan, tidak ditemukan papan informasi yang wajib memuat detail seperti sumber anggaran, nilai kontrak, waktu pelaksanaan, dan nama pelaksana proyek. Padahal, keberadaan papan informasi merupakan bagian dari kewajiban transparansi publik sesuai dengan regulasi pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Kondisi semakin diperparah dengan tidak adanya rambu peringatan atau tanda keselamatan di sekitar lokasi proyek saat pekerjaan masih berlangsung. Sejumlah warga melaporkan nyaris mengalami kecelakaan akibat tumpukan material yang tiba-tiba muncul di tengah jalan tanpa pemberitahuan.

Seorang warga melaporkan bahwa ia hampir mengalami kecelakaan karena tidak ada tanda peringatan:

“Kemarin malam hampir nabrak di situ, untung refleks banting stir ke kanan ke arah gang SMA. Tidak ada rambu, sangat membahayakan.”

Warga lain juga menyampaikan laporan serupa:

“Semalam pulang dari Balam, kaget ada tumpukan batu. Langsung belok kanan ke arah Koramil karena tidak ada tanda-tanda pengerjaan. Sangat tidak aman.”

Yang menjadi sorotan, papan imbauan baru dipasang sehari sebelum proyek hampir selesai. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pemasangan tersebut hanya bentuk respons reaktif setelah muncul keluhan dari masyarakat. Bahkan, warga menilai pelaksana proyek terkesan “mengirit biaya”, padahal pekerjaan tersebut menggunakan dana dari pemerintah provinsi.

“Baru dipasang setelah banyak keluhan dan pengendara hampir celaka. Masak harus tunggu dikritik dulu? Itu proyek provinsi, tapi pelaksanaannya seperti tidak niat. Plang nama proyeknya saja tidak ada sampai sekarang.”(Sahilman)