Lampung Barat – Pengadaan sumur bor di SMP Negeri 1 Kebun Tebu, dengan pelaksana Cv.Syamal Abadi Jaya,dengan Nomor Kontrak: 600/354/SPK/III.01/2025.Kabupaten Lampung Barat, diduga sarat kejanggalan dan tidak transparan. Proyek yang bersumber dari anggaran pemerintah tersebut disinyalir menjadi ajang praktik mark-up dan berpotensi merugikan keuangan negara.
Dugaan tersebut mencuat setelah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PRABHU INDONESIA JAYA bersama awak media melakukan peninjauan langsung ke lokasi pekerjaan. Dari hasil pantauan di lapangan, ditemukan sejumlah kejanggalan teknis yang dinilai tidak sesuai dengan standar pekerjaan sumur bor sebagaimana mestinya.
Salah satu temuan yang menjadi sorotan adalah terkait instalasi kelistrikan. Untuk pengoperasian sumur bor, seharusnya menggunakan KWH meter tersendiri. Namun faktanya, KWH untuk sumur bor tersebut masih digabung dengan KWH sekolah, sehingga menimbulkan tanda tanya besar terkait perencanaan dan transparansi anggaran proyek tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, salah satu pekerja dengan inisial (Id) enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Ia hanya menyampaikan agar pihak LSM dan media langsung menghubungi konsultan proyek.
“Silakan langsung ke konsultan saja,” ujarnya singkat.
Menindaklanjuti hal tersebut, LSM PRABHU INDONESIA JAYA langsung melakukan konfirmasi kepada pihak konsultan.
Dalam keterangannya bahwa Dengan anggaran yang nilainya cukup fantastis, dan bantu bantulah salurkan air hingga ke tandon" ujarnya
Atas dugaan tersebut, LSM PRABHU INDONESIA JAYA meminta agar pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Inspektorat Kabupaten Lampung Barat, segera turun tangan untuk melakukan audit dan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek pengadaan sumur bor tersebut.(Sahilman)
