Oleh :
Riduan, M.Pd.I
GPAI Tanggamus, Kepala SDN 3 Rantau Tijang
Kyai Haji Ahmad Hanafiah merupakan salah satu tokoh asal Lampung Timur yang lahir pada tahun 1905 di kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur yang saat itu menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Tengah. Beliau merupakan putra sulung dari KH. Muhammad Nur, pimpinan Pondok Pesantren Istishodiyah di Sukadana, yang merupakan pondok pesantren pertama di Provinsi Lampung.
Kyai Haji Ahmad Hanafiah adalah tokoh asal Lampung yang mendirikan organisasi pejuang bernama laskar Hizbullah sebagai wadah pendidikan para militer bagi santri dalam mempertahankan kemerdek
aan Indonesia saat itu.
Perlawanan laskar rakyat tergabung dalam barisan Hizbullah dan Sabilillah yang bersenjatakan golok. TNI dan Laskar Hizbullah yang berencana menyerang Baturaja telah dibocorkan mata-mata, sehingga personel TNI mundur ke Martapura; sedangkan pasukan Laskar Hizbullah yang tengah beristirahat di Kemarung disergap Belanda dan terjadilah pertempuran hebat dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari agresi Belanda menjelang 17 Agustus di front kamerung, Baturaja Sumatera, Selatan.
Anggota Laskar Hizbullah banyak yang gugur dan tertawan, sementara KH. Ahmad Hanafiah ditangkap hidup-hidup, kemudian dimasukan ke dalam karung dan ditenggelamkan di sungai Ogan. Karena itu hingga sekarang makamnya tidak diketahui.
Pada masanya K.H. Ahmad Hanafiah memiliki sejumlah pengalaman diantaranya pada masa penjajahan Jepang, ia menjadi anggota Chuo sangi kai di karesidenan Lampung pada tahun 1945 s/d 1946, Bahkan menurut keturunan Beliau pernah menjadi Wedana di era itu.
Selain itu, iya juga menjadi ketua partai Masyumi, pimpinan Hizbullah kewedana Sukadana dan selanjutnya ia menjadi anggota DPR karesedenan Lampung pada tahun 1946 s/d 1947.