Lampung Barat, Warta Global.Id, Kamis 21 Maret 2024.
" Menindaklanjuti pemberitaan yang lagi viral saat ini,kami dari awak media Warta Global dan beberapa dari team media lain nya serta turut andil LSM Tinusa,kami dari Tiem media mendapat informasi dari Nara sumber yang enggan disebutkan namanya, dengan sigaf kami dari tiem bergegas ke-TKP SMKN 1 Waytenong atas jadwal kedatangan Tiem dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung datang guna untuk Investigasi ke-SMKN 1 Waytenong jadwal hari Kamis, 21 Maret 2024, SMKN 1 Waytenong memanggil 9 orang wali murid dan murid yang diusir guna dimintakan keterangan, ujar, Kamis 21 Maret 2024.
Di-TKP SMKN 1 Waytenong Tiem Media Miris dan sangat kecewa, " karena Tiem media tidak diperbolehkan oleh Security SMKN 1 Waytenong untuk masuk dan meliput didalam ruang dimana tempat Tiem Dinas Pendidikan Provinsi Lampung investigasi dengan via SMKN 1 Waytenong terkait pengusiran murid saat mau masuk ujian, karena diduga belum lunas Iuran SPP, Kamis, 21 Maret 2024 ".
" Di- tempat terpisah,kami Tiem media mendapatkan beberapa informasi dari wali murid, yang sedang berada di kediaman nya, dan Tiem media tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung bertanya kepada salah satu wali murid yang juga tidak mau disebutkan namanya, bahwa ia menjelas terkait dengan hal itu dan dengan gamlang ia menjelaskan bahwa sebenarnya saya sudah mentransfer sejumlah uang kepada wali klasnya, namun ia menyayangkan kejadian itu heboh terkait pengusiran terhadap anaknya, dan ia selaku wali murid tersentak kaget, karena sebenarnya saya sudah membayar uang tersebut dan memang belum lunas akan tetapi saya meminta tempo untuk melunasi nya di bulan 6 mendatang.
Dan saat itu pula saya menelpon wali kelas yang tempatnya mentransfer itu, dan wali kelas dimaksud mengatakan ia lupa menyetorkannya ke sekolah/bendahara sekolah ujarnya, Kamis 21 Maret 2024.
" Ditempat terpisah, Tiem awak media tidak patah semangat, kembali meminta izin ke Security-nya untuk minta Idzin masuk, namun sayang gagal, karena Security-nya tetap tidak mengizinkan karena itu atas pesan dan perintah dari Pimpinan sekolah dan via sekolah baru mengizinkan media setelah ada waktu ditentukan dan media yang boleh meliput mereka mentukan dan setelah selesai semua klarifikasinya sama wali murid itu, tandas securiti , Kamis, 21 Maret 2024.".
" Kemudian, Tiem awak media, meminta informasi lagi dari securiti itu, terkait apa saja yang brehubungan dengan kejadian saat itu dan disaat itu pula menurut securiti itu Kepala sekolah itu tidak mengusir namun hanya menyuruh para 9 orang murid pulang dan memanggil orang tua murid ujar securiti dimaksud ", Kamis 21 Maret 2024.
Pewarta: Sahilman